Keunikan dan Kemegahan Masjid Agung Jawa Tengah- Masjid Agung Jawa Tengah atau dikenal dengan MAJT adalah salah satu masjid megah dengan kombinasi arsitektur khas Jawa, Arab, dan Romawi. Terletak di Jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah saja, melainkan juga menjadi pusat pendidikan, syair Islam, dan objek wisata religi bagi para pengunjung yang suka dengan arsitektur masjid ini.
Keunikan dan Kemegahan Masjid Agung Jawa Tengah
Momentum pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah terjadi setelah kembalinya banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang. Pada tanggal 6 Januari 2001 Gubernur Jawa Tengah membentuk Tim Koordinasi Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah yang berisikan unsur Pemerintah Provinsi, Masjid Besar Kauman Semarang, Majlis Ulama Indonesia, Departemen Agama, Departemen Pekerjaan Umum, Organisasi Islam, Pemerintah Kota, dan Cendekiawan.
Pembangunan masjid di lahan 10 hektare ini berlangsung selama kurang lebih 6 tahun (2001-2006). Diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia saat itu yakni Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 April 2006. Hingga kini, masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tetap menjadi masjid kebanggaan masyarakat Jawa Tengah. MAJT ini memiliki daya tampung jamaah 15.000 jamaah. Belum lagi halaman utama yang dapat menampung sekitar 10.000 jamaah sebagai tambahan.
Di rancang oleh arsitek Ahmad Fanani yang mewakili PT. Atelier Enam Jakarta sebagai pemenang sayembara desain MAJT. Keunikan dan kemegahan MAJT ini terlihat dari kombinasi arsitektur Jawa, Arab, dan Romawi. Di depan serambi masjid terdapat enam payung hidrolik raksasa otomatis seperti Masjid Nabawi. Payung hidrolik ini berdiameter 14 meter dan tinggi 20 meter. Dibuka setiap pelaksanaan shalat Jum’at, Idul Fitri dan Idul Adha. MAJT memiliki atap limas khas jawa dengan dilengkapi kubah besar dan 4 menara yang indah. Terdapat pula satu menara terpisah yang disebut “Al Husna Tower” dengan tinggi 99 meter (menyimbolkan asmaul husna). Menara tersebut memiliki 19 lantai, dimana pada lantai 18 terdapat kafe dengan sajian makanan khas kota Semarang. Dari menara tersebut pengunjung bisa melihat kemegahan MAJT dan menikmati keindahan dan pesisir Kota Semarang dari ketinggian menggunakan teropong pandang yang telah disediakan pengelola. Untuk menaiki menara tersebut pengunjung dikenakan biaya kurang lebih sebesar Rp. 7.500,-.
Di pelataran MAJT terdapat pula pilar-pilar yang berjumlah 25 buah (merujuk pada jumlah nabi dan rasul) dengan arsitektur seperti koloseum di Romawi dengan berhias kaligrafi yang indah. Pada bagian gerbang utama tertulis kalimah syahadatain dan tulisan jawa melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti” yang berarti “kemauan dan upaya yang tulus membawa ke ridha Allah Swt”.
Di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) juga terdapat Al-qur’an raksasa tulis tangan karya H. Hayatuddin yang berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah (Penulis Kaligrafi UNSIQ Wonosobo). Selain itu, juga terdapat bedug raksasa yang dibuat dan didedikasikan oleh santri dari Pondok Pesantren Alfalah Mangunsari, Banyumas, Jawa Tengah.
Fasilitas Penunjang Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah memang dipersiapkan untuk tempat beribadah sekaligus juga sebagai objek wisata religius. Oleh karena itu tersedia beberapa fasilitas penunjang sebagai berikut:
- Convention Hall atau auditorium serba guna yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan masyarakat seperti wisuda, resepsi pernikahan dan yang lainnya.
- Penginapan (Hotel) kawasan MAJT “Hotel Graha Agung”
- Menara Al Husna
- Perpustakaan MAJT
- Museum Perkembangan Islam yang bertempat di lantai 2 dan 3 menara Al-Husna
- Kafe yang terdapat di Lantai 18 menara.
Terima kasih, semoga bisa bermanfaat!








Komentar
Posting Komentar