Wayang asal mulanya ada yang mengatakan berasal dari India cerita yang
dibawa biasanya adalah kisah-kisah masyaraka India. Namun setelah masuk ke
Indonesia, ceritanya mulai disesuaikan dengan kisah-kisah masyarakat Indonesia,
yang kemudian pada zaman Islam dijadikan sebagai sarana menebar hikmah dan
i’tibar keagamaan. Pementasan wayang (pawayangan) juga biasanya diiringi dengan
tabuhan alat musik gamelan untuk memperindah suasananya.
Wayang dijalankan oleh seorang yang disebut sebagai dalang. Disebut dalang
karena sebagai orang yang membawa sebuah kitab pedoman dan memberikan piwulang
atau pelajaran kehidupan (wedha dan wulang). Sehingga, sering kita temui dalam
pertunjukan atau pementasan wayang seorang dalang mengajak kepada kebaikan
kehidupan.
Wayang terdiri dari berbagai karakteristik menandakan bahwa hidup itu
berwarna, ada yang baik, ada yang buruk yang membuat kita dapat dengan mudah
memilih ataupun memilah untuk diterapkan dalam diri. Dalam pawayangan terdapat
dua sisi kehidupan yakni kebaikan dan kejahatan yang antara keduanya terlibat
pertikaian. Dari setiap pertikaian yang berlangsung selalu dimenangkan oleh
kebaikan, karena setiap kebaikan akan membawa kepada kebahagiaan. Dengan
demikian, wayang selain sebagai sebuah tontonan yang sedap dilihat oleh
masyarakat, juga menjadi sebuah tuntunan yang diharapkan bisa memperbaiki
kehidupan masyarakat dengan kebaikan.

Komentar
Posting Komentar